Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

Tasawuf

Oleh : Khoirul Taqwim Islam mengajarkan bahwa esensi agama tidak hanya berwajah lahiriah, tetapi juga bernuansa rohani. Dalam kajian ushuluddin (pokok-pokok ajaran Islam), ilmu yang mempelajari aspek lahiriah disebut syariah atau fiqh. Sedangkan aspek ruhani disebut ilmu tasawuf atau spiritualitas Islam. Ayatullah Murtadha Muthahhari, ulama dari Iran, menyebut ilmu yang berkaitan dengan spiritualitas ini dengan istilah irfan. Menurutnya, irfan ini merupakan ilmu Islam yang membahas dimensi ruhani (batin) Islam. Isi, ajaran, dan nilai-nilai yang dibahasnya tak jauh dengan ilmu tasawuf. Hanya istilahnya yang berbeda. Hal ini untuk menghindarkan dari tuduhan bahwa ilmu tasawuf berasal dari luar Islam. Sedangkan hakikat tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui penyucian diri dan amaliyah-amaliyah Islam. fungsi tasawuf dalam hidup adalah menjadikan manusia berkeperibadian yang shalih dan berperilaku baik dan mulia serta ibadahnya berkualitas. Mereka yang masuk dalam sebu

PERSPEKTIF JARINGAN ISLAM TRADISIONAL TERHADAP LIBERALISME

Oleh : Khoirul Taqwim Liberalisme merupakan produk yang berasal dari barat yang berusaha menutup kebebasan masyarakat pribumi, agar di dalam suatu wilayah tersebut dapat membuka diri sesuai dengan kepentingan masyarakat barat, tindakan ini bahkan mengarah keranah wilayah agama dan wilayah-wilayah sosial yang lain . Gerakan liberalisasi mengusik agama ketika mereka menuduh aliran yang tidak sesuai dengan kepentingannya di anggap sebagai penghambat kemajuan oleh para kaum liberalis yang sering menyebut masyarakat tersebut dengan bahasa heterodoksi, bahasa heterodoksi dari kata Yunani “orthodoxos”. “Orthos” artinya lurus atau lempang. “Doxa” artinya pendapat atau dogma, sehingga heterodoksi adalah pendapat atau dogma “lain” (hetero) yang dianggap menyimpang dari ajaran yang benar atau ajaran tersebut tidak lurus (menyesatkan). Lawan dari heterodoksi adalah ortodoksi dan secara istilah ortodoksi adalah ajaran atau dogma yang benar. Sebelum membahas lebih jauh tentang liberalisme, lebih dah

EKSISTENSI JIT (JARINGAN ISLAM TRADISIONAL)

Oleh: Khoirul Taqwim Munculnya JIT merupakan terobosan yang sangat tepat dan perlu di dukung aleh semua pihak melihat fenomena masyarakat yang saat ini terombang-ambing kondisi yang tak menentu dengan adanya paradigma pemikiran yang tidak sesuai budaya setempat, peristiwa ini merupakan sesuatu yang ironis, sehingga masyarakat kedepannya jangan sampai terbawa larut-larut dengan adanya situasi yang sedemikian rupa. Keberadaan jaringan islam tradisional merupakan terobosan yang cerdas dalam mengembalikan eksistensi budaya dengan ritual yang sakral pada tempatnya, sehingga tercipta kesinambungan yang saling melengkapi antara budaya dan agama. Jaringan Islam tradisional merupakan salah satu jawaban terhadap jaringan islam liberal yang saat ini cenderung terjebak dalam rasional tanpa empirik, tentu ini membahayakan bagi generasi selanjutnya, sebab antara dataran realitas dan pemikiran harus saling melengkapi bukan malah terjadi adanya perbedaan dualisme yang tak sejalan. Eksistensi JIT adala

JARINGAN ISLAM TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT PRIBUMI

Oleh: Khoirul Taqwim Keberadaan masyarakat pribumi merupakan realita yang tak dapat di ingkari, baik dalam pola piker maupun dalam mengambil tindakan, Sehingga Jaringan Islam Tradisional merupakan wajah pribumi yang berada di nusantara, untuk memajukan taraf kehidupan masyarakat, tanpa menghilangkan nilai-nilai yang di agungkan dalam kehidupan masyarakat, bukan malah menghakimi dan menyudutkan keberadaan masyarakat pribumi, apabila terdapat suatu pemikiran yang tidak sesuai dengan budaya barat maupun budaya lain. Ketika masyarakat pribumi mulai mengalami interaksi dengan bangsa lain, tidak serta merta masyarakat pribumi menerima ide-ide mereka, tetapi perlu di saring, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, agar tidak mengalami regresi nilai-nilai luhur masyarakat pribumi atau tidak tertipu dengan gagasan mereka yang seolah-olah membantu masyarakat setempat, padahal tipu daya sedang beraksi dengan tujuan pengambilan kekayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi. Struktur m

Pendidikan Tradisional Dalam Menyikapi Tuduhan Liberalisme

Oleh: Khoirul Taqwim Pendidikan tradisional sangat arif dalam menyikapi keberadaan masyarakat pribumi, sehingga tidak heran apabila pendidikan tradisional sangat tepat sebagai tolak ukur dalam kemajuan suatu bangsa, membahas tentang pendidikan tradisional sebenarnya merupakan pembahasan yang sangat rumit karena belum adanya limiting interpretation yang melingkari dasar-dasar penerjemahannya. Namun untuk menemukan peta pembahasan sekiranya perlu diangkat beberapa interpretasi tentang pendidikan tradisional, Tradisi dalam bahasa latin adalah:: traditio, “diteruskan” atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan secara terus menerus dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Eksistensi tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan. Tanpa adanya tradisi tidak mungkin suatu kebudayaan akan hidup dan langgeng dan tradisi dapat menciptakan hubungan antara individu dengan masyarakat secara harmonis. Berangkat dari pengert

LIBERALISASI MENUTUP KEMAJUAN MASYARAKAT TRADISIONAL

Oleh: Khoirul Taqwim Sebelum lebih jauh kita memahami tentang liberalisasi menutup kemajuan masyarakat tradisional, terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat tradisional, agar dalam pembahasannya dapat memetakan tentang tradisionalis itu sendiri, masyarakat tradisional yaitu: masyarakat pribumi yang menjadi mayoritas penduduk, yang sangat teguh memelihara dan memajukan dalam berupaya memperjuangkan merebut jati diri dari penjajahan kultural Barat. Sebagai bukti pemeliharaan dan memajukan terhadap prinsip-prinsip dalam masyarakat, mereka berpegang teguh pada pola kehidupan pribumi yang lebih arif dan tidak meniru bangsa kapitalis imperialis (kaper). Liberalisasi merupakan momok bagi masyarakat pribumi sebab liberalisme mengarah menuju gerakan kapitalisme, Sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah organisasi "raksasa" yang tercipta sebagai alat imperialisme. Sistem kapitalis tidak terlepas dari gejala konjugtur. (konjungtur adalah gerak gelombang kehidupan e

KEBANGKITAN JARINGAN ISLAM TRADISIONAL

Oleh: Khoirul Taqwim Kesederhanaan tingkah laku dan berpikir masyarakat tradisional telah dimanfaatkan sebagian kepentingan kelompok-kelompok dari luar pribumi, mereka mengatasnamakan penyegaran dengan membawa dalil-dalil modern dari amerika dan sekutunya, mereka melakukan gerakan menghilangkan karakter masyarakat pribumi, dengan tujuan mengganti idiologi pribumi dengan diganti idiologi dari barat yang dianggap dewa penyelamat, padahal itu merupakan pembodohan dengan cara pencucian otak melalui dalil-dalil modern yang cenderung kapitalisme yang menindas masyarakat, yaitu penjajahan ekonomi yang mengarah pengambilan kekayaan alam secara besar-besaran, dan ada sebagian kelompok dengan paham khilafah ala timur tengah yang memaksakan diri merebut jati diri bangsa dengan mengganti kebangsaan yang bersumber khilafah ala timur tengah yang ingin ditancapkan dibumi pertiwi, dan mereka ingin kemutlakan dinegeri ini dengan konsep khilafahnya yang berasal dari bangsa timur tengah, tentu ini menyal

JARINGAN ISLAM TRADISIONAL MELAWAN JARINGAN ISLAM LIBERAL

Oleh: Khoirul Taqwim JIT melawan JIL mengingatkan kita pada zaman penjajahan belanda, antara masyarakat pribumi melawan ketidak adilan yang dibawa masyarakat barat (VOC Belanda), pada saat itu masyarakat barat dengan atas nama perdagangan telah menipu masyarakat tradisional, yang seolah-olah sebagai sahabat dalam jual beli, tetapi kenyataannya mereka mengeruk kekayaan alam yang ada di negeri ini, kaitan JIL dengan bangsa barat sangat melekat dengan konsep liberalnya yang berasal dari bangsa barat dan sekutunya, jadi tidak heran apabila JIL sebagai wajah penerus lidah masyarakat barat ditentang keras oleh JIT yang menggali dari masyarakat pribumi sendiri. Sejarah membuktikan, penjajahan Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan alam. Sebelum mereka masuk kewilayah imperialisme, mereka berdagang yang seolah-olah dewa penyelamat, padahal itu hanya tipu daya yang menyesatkan masyarakat pribumi, tak ketinggalan belanda bersama para orientalis belanda berusaha memper

LAHIRNYA JARINGAN ISLAM TRADISIONAL

Oleh: Khoirul Taqwim JIT (Jaringan Islam Tradisioanal) merupakan wadah kearifan budaya lokal dalam menyikapi kehidupan masyarakat, jadi pandangan JIT terhadap masyarakat tradisional sudah sejalan dengan masyarakat pribumi sejak zaman dahulu kala. dengan konsep tepa selira ( tenggang rasa ) sebagai jalan menciptakan kerukunan antar umat beragama. Terjadinya peperangan antar agama atau antar keyakinan disebabkan adanya ajaran luar yang dipaksakan melalui pembenaran diri tanpa melihat jati diri masyarakat pribumi, untuk itu solusi tentang peyakit masyarakat tidak serta merta mengambil dari bangsa barat maupun bangsa lain. Sejarah sudah menunjukkan bahwa bangsa barat tidak ada itikad baik untuk melakukan perubahan yang konstruk, malah yang terjadi destruktif dalam kehidupan masyarakat. untuk itu JIT (Jaringan islam tradisional) lahir sebagai wadah memfilter pemikiran barat yang cenderung sampah yang dimasukkan lewat dunia campus (pendidikan) maupun dalam kehidupan masyarakat pribumi (nyata