EKSISTENSI JIT (JARINGAN ISLAM TRADISIONAL)
Oleh: Khoirul Taqwim
Munculnya JIT merupakan terobosan yang sangat tepat dan perlu di dukung aleh semua pihak melihat fenomena masyarakat yang saat ini terombang-ambing kondisi yang tak menentu dengan adanya paradigma pemikiran yang tidak sesuai budaya setempat, peristiwa ini merupakan sesuatu yang ironis, sehingga masyarakat kedepannya jangan sampai terbawa larut-larut dengan adanya situasi yang sedemikian rupa.
Keberadaan jaringan islam tradisional merupakan terobosan yang cerdas dalam mengembalikan eksistensi budaya dengan ritual yang sakral pada tempatnya, sehingga tercipta kesinambungan yang saling melengkapi antara budaya dan agama.
Jaringan Islam tradisional merupakan salah satu jawaban terhadap jaringan islam liberal yang saat ini cenderung terjebak dalam rasional tanpa empirik, tentu ini membahayakan bagi generasi selanjutnya, sebab antara dataran realitas dan pemikiran harus saling melengkapi bukan malah terjadi adanya perbedaan dualisme yang tak sejalan.
Eksistensi JIT adalah suatu proses dalam mengembangkan Islam kekinian yang lebih arif tanpa mengahikimi budaya setempat, sejuk dan tenang dalam mengemban amanah masyarakat tanpa pemikiran yang jauh dari realitas seperti paradigma pemikiran yang di bangun oleh JIL, inilah suatu gebrakan dari JIT dalam membangun masyarakat damai dan berbudaya lokal tanpa menghilangkan unsur-unsur keskralan daerah setempat.
Peran jaringan Islam tradisional di harapkan mampu mengkoordinir keberadaan masyarakat Islam di daerah-daerah dalam melakukan suatu gebrakan yang cerdas dan jitu dalam menyikapi realitas yang ada, sehingga antara fakta dan teori dapat tercapai kesejajaran yang tertata rapi dan tepat sasaran, tidak terjadi adanya kerancuan fakta dan teori, inilah saatnya membangun JIT dalam mengemban tugas dan menjalankan amanah religi dan budaya lokal yang lebih arif dan manusiawi.
Munculnya JIT merupakan terobosan yang sangat tepat dan perlu di dukung aleh semua pihak melihat fenomena masyarakat yang saat ini terombang-ambing kondisi yang tak menentu dengan adanya paradigma pemikiran yang tidak sesuai budaya setempat, peristiwa ini merupakan sesuatu yang ironis, sehingga masyarakat kedepannya jangan sampai terbawa larut-larut dengan adanya situasi yang sedemikian rupa.
Keberadaan jaringan islam tradisional merupakan terobosan yang cerdas dalam mengembalikan eksistensi budaya dengan ritual yang sakral pada tempatnya, sehingga tercipta kesinambungan yang saling melengkapi antara budaya dan agama.
Jaringan Islam tradisional merupakan salah satu jawaban terhadap jaringan islam liberal yang saat ini cenderung terjebak dalam rasional tanpa empirik, tentu ini membahayakan bagi generasi selanjutnya, sebab antara dataran realitas dan pemikiran harus saling melengkapi bukan malah terjadi adanya perbedaan dualisme yang tak sejalan.
Eksistensi JIT adalah suatu proses dalam mengembangkan Islam kekinian yang lebih arif tanpa mengahikimi budaya setempat, sejuk dan tenang dalam mengemban amanah masyarakat tanpa pemikiran yang jauh dari realitas seperti paradigma pemikiran yang di bangun oleh JIL, inilah suatu gebrakan dari JIT dalam membangun masyarakat damai dan berbudaya lokal tanpa menghilangkan unsur-unsur keskralan daerah setempat.
Peran jaringan Islam tradisional di harapkan mampu mengkoordinir keberadaan masyarakat Islam di daerah-daerah dalam melakukan suatu gebrakan yang cerdas dan jitu dalam menyikapi realitas yang ada, sehingga antara fakta dan teori dapat tercapai kesejajaran yang tertata rapi dan tepat sasaran, tidak terjadi adanya kerancuan fakta dan teori, inilah saatnya membangun JIT dalam mengemban tugas dan menjalankan amanah religi dan budaya lokal yang lebih arif dan manusiawi.
Komentar