Mengenal Lebih Dekat Tentang Gus Wim



Khoirul Taqwim atau Gus Wim merupakan seorang pemikir muda yang lahir dari Nganjuk Jawa Timur, dia lahir dari lingkungan tokoh para pemikir ke-Islaman, kakeknya pendiri Yayasan Asy-Syamsi yang saat ini masih berjalan menjadi salah satu yayasan terbesar di daerah Nganjuk Jawa Timur, Khoirul Taqwim sejak kecil menimba Ilmu berawal dari kakeknya di dalam mempelajari masalah keagamaan, sedangkan masalah ekonomi, dia Khoirul Taqwim berawal belajar dari ayahandanya sendiri, sebagai pengusaha yang sukses di masa itu, tetapi di dalam perjalanannya sejak ayahandanya meninggal dunia, dia Khoirul Taqwim mengalami gejolak ekonomi. Sehingga di saat masa kuliah di UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta, dia Khoirul Taqwim belum sempat menyelesaikan studinya dan Khoirul Taqwim hijrah ke-Kalimantan timur, tepatnya di Samarinda, untuk mencari bekal di dalam melanjutkan kembali menyelesaikan studinya.

Pada masa di Samarinda Khoirul Taqwim bekerja dengan membantu kakaknya Riza Umami yang saat ini sudah menyelesaikan S2nya di STAIN dan sekarang menjadi IAIN Samarinda, dan Dia kakaknya berhasil menjadi salah satu Mahasiswi lulusan terbaik di kampusnya. Setelah hampir satu tahun di Samarinda Khoirul Taqwim kembali pulang dengan naik pesawat Lion Air dan akhirnya setahun kemudian melanjutkan di bangku kuliahnya.

Setelah menyelesaikan studinya di kampus UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta, Khoirul Taqwim mengembangkan situs www.kitaberbagi.com atau disebut dengan istilah kiber bersama adiknya Fahrul Amrullah dari alumnus Bina Sarana Informatika, dan pada akhirnya kiber menjadi rating salah satu situs terkemuka di kawasan Asia Tenggara menurut versi www.alexa.com. tetapi kemudian Khoirul Taqwim dan Fahrul Amrullah dengan sengaja membekukan jejaring sosial kiber, padahal member kiber sudah mendekati ratusan ribu, dan membernya tidak hanya dihuni masyarakat Nusantara, tetapi membernya sudah dihuni masyarakat lintas kawasan.

Selanjutnya, Khoirul Taqwim membangun situs kembali yang bernama www.usahabatik.com, namun dalam keberlanjutannya Khoirul Taqwim membekukan kembali situs www.usahabatik.com. Karena Khoirul Taqwim sedang memaintenance situs yang lebih besar lagi dalam membangun usaha batik nusantara.

Berangkat dari perjalanan Khoirul Taqwim dalam membangun situs di dunia maya, dan akhirnya Khoirul Taqwim jatuh hati sampai sekarang, untuk terus menerus mengaplikasikan dalam pengembangan usaha batik nusantara menuju batik yang tidak hanya diakui ditingkat Nasional, tetapi berupaya membangun batik di tingkat Internasional.

Sedangkan masalah ke-Islaman Khoirul Taqwim masih giat menulis di berbagai artikel tentang agama, filsafat, sastra, sosial, politik, dan masih banyak lagi tulisan-tulisan beliau Khoirul Taqwim atau sering disebut dengan istilah Gus Wim.

Pada masa menempuh pendidikan tingginya, Gus Wim tak jarang menulis artikel di berbagai media, baik kampus maupun di berbagai media lainnya, salah satunya di jurnal Populis UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta.

Pemikiran Khoirul Taqwim tak jarang muncul di dunia maya saat ini, tak lepas dari masalah Islam tradisional, Liberal, Fundamental, dan artikel ke-Islaman lainnya. Semua tak lepas dari Gus Wim dalam menelaah antara teks maupun konteks ke-Islaman yang berkembang dari masa klasik sampai saat ini.

Khoirul Taqwim dengan berbagai pemikiran ke-Islaman mampu menyajikan hal baru tentang masalah ke-Islaman tradisional yang sering dihakimi oleh golongan ke-Islaman lainnya, dan dia Khoirul Taqwim berupaya memberikan penjelasan tentang ke-Islaman secara jujur dan berani dalam menganalisa berbagai fenomena keberagaman ke-Islaman. Sehingga Khoirul Taqwim dapat disebut sebagai sang pembaharu dalam menyajikan berbagai Ilmu pengetahuan yang tersirat maupun yang tersurat.

Dengan tulisan sederhana ini, semoga kita dapat mengambil hikmah dari perjalanan sang pembaharu muda Khoirul Taqwim dalam menggapai berbagai permasalahan kehidupan, baik mulai dari kegigihan beliau membangun situs, hingga sampai keberhasilan Gus Wim sebagai sang pemikir muda yang maju dalam memberikan berbagai solusi tentang ke-Islaman masa klasik maupun ke-Islaman yang akan datang, dan paradigma pemikiran Gus Wim pola pikirnya tak sedikit dipengaruhi beliau guru besar Ibn Khaldun dengan kitab yang tak asing lagi bernama "Muqaddimah". Sehingga diwaktu menyelesaikan studinya Khoirul Taqwim mengangkat "Relevansi Pemikiran Ibn Khaldun Dengan Ekonomi Islam".

Khoirul Taqwim atau Gus Wim sekarang berkecimpung di dunia pekerja sosial, melalui Kemensos Khoirul Taqwim atau Gus Wim mengabdikan diri membangun ekonomi masyarakat, Khususnya masyarakat Kabupaten Boyolali Jawa Tengah dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dengan menggabungkan diri sebagai pendamping sosial di bawah lembaga Kemensos.

Mengenal lebih dekat lagi tentang keberadaan Khoirul Taqwim atau disebut dengan istilah Gus Wim, tentunya semua tak lepas bahwa Gus Wim merupakan seorang pemikir Islam dalam memberikan penyelesaian mengenai ajaran ke-Islaman, melalui pola pikir yang mengedepankan dari sumber ajaran Islam sebagai kajian utama, dan berusaha memberikan sebuah pemahaman tentang Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Dari permasalahan inilah Gus Wim menempatkan diri sebagai sang kreator pemikir Islam.

Keberadaan Islam yang menjadi pemahaman masyarakat Islam secara luas, telah bercampur baur antara tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. Sehingga pemahaman umat Islam antara teks maupun konteks Al-Qur'an telah bercampur-baur yang sulit dibedakan. Karena pemahaman ajaran Islam antara teks maupun konteks sudah terlanjur mendarah daging dalam kehidupan umat Islam, tanpa melihat kebenaran yang nyata, tetapi hanya sebatas hasil tafsir yang bersifat prasangka semata.

Gagasan Gus Wim sebagai sang pemikir Islam merupakan sebuah keniscayaan. Karena disebabkan kondisi umat Islam telah mengalami kerusakan pola pikir, tentunya semua itu perlu dibenahi secara tepat sasaran.

Cara mengobati Gus Wim dalam membangun pola pikir umat Islam tak lepas dari memberikan sebuah penjelasan, bahwa wahyu Al-Qur'an kebenarannya tidak perlu diragukan lagi, sedangkan tafsir Al-Qur'an masih harus dikaji tentang kebenarannya. Karena tafsir Al-Qur'an sebatas buatan manusia semata.

Gus Wim bukan mengecilkan makna tafsir Al-Qur'an, tetapi Gus Wim berusaha memberikan sebuah penjelasan tentang sisi negatif dari hasil tafsir Al-Qur'an yang terkadang tidak disadari oleh para pengkajinya. Mengingat Al-Qur'an  yang dibacakan, lalu diterjemahkan, dan lalu ditafsiri. Kalau tidak teliti para pengkaji Al-Qur'an mempunyai anggapan, bahwa apa yang disampaikan para pemuka agama atau disebut dengan istilah Ustadz adalah: AlQur'an, padahal hasil cipta karsa sang Ustadz itu sendiri, tetapi seolah-olah apa yang disampaikan ustadz semuanya adalah: Al-Qur'an.

Dari sinilah para pengkaji yang mendengarkan ceramah sang Ustadz menganggap itu adalah: Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an tadi sudah dibumbui atau ditambahi dengan terjemahan dan sekaligus dengan tafsirnya, dan hasil tafsir merupakan sebuah bentuk dari karsa cipta manusia semata.

Lalu ada pertanyaan sederhana, apakah tidak boleh menafsirkan Al-Qur'an? Bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sebuah tafsir atau pemahaman tentang ke-Islaman bisa saja itu salah atau bisa saja itu benar. Mengingat kebenaran itu milik Allah SWT, sedangkan manusia tak luput dari salah dan khilaf, begitu juga hasil dari pemahaman Islam berupa tafsir Al-Qur'an, tentunya tak luput dari salah dan khilaf pula.

Berangkat dari sinilah Gus Wim dapat dikatakan sebagai sang kreator pemikir Islam, dan Gus Wim dapat dikatakan pula sebagai sang pembeda antara kebenaran dan prasangka, tentunya semua tak lepas dari kemampuan dia dalam membedakan Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Maka dari sini pula gagasan-gagasan Gus Wim dapat dikatakan sebagai penggagas paradigma pemikiran baru tentang ke-Islaman masa kini.

Kebenaran hanya milik Allah SWT, semua kehidupan di semesta alam merupakan perjalanan dari kehendak Sang Maha pencipta semesta, Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan nikmat kepada para pembaca gagasan-gagasan Gus Wim, Amin.............

Buku Sabda Cinta




Sabda Cinta
0 Colour Pages & 178 B/W Pages
Kategori: Kumpulan Puisi
Harga: Rp 65.000

Kehadiran buku Sabda Cinta merupakan sebuah karya fenomenal dalam menggapai sebuah jiwa yang terus menerus dihadirkan tentang cinta, terkadang merasa putus asa akan sebuah makna tentang cinta, tetapi terkadang ada semangat sebuah harapan dalam menyeberangi sebuah lautan cinta yang hadir di tengah-tengah jiwa insan manusia. Maka untuk itulah Sabda Cinta hadir di tengah-tengah kebahagiaan dan juga kegelisahan umat manusia dalam mengenal sebuah makna tentang cinta.

Buku Sabda Cinta merupakan sebuah bisikan jiwa antara kehidupan nyata dan ilusi menjadi satu dalam bentuk puisi atau sajak dalam menyajikan beragam persoalan tentang cinta, baik mulai dari kegelisahan, kebahagiaan, kesedihan, keraguan, keberanian dan masih banyak lagi emosi yang tertuang dalam buku sabda cinta. Dari sinilah untuk para pembaca buku sabda cinta diajak untuk menyentuh isi jiwa maupun isi akal saat membaca buku tersebut. Maka untuk itulah dibutuhkan penjiwaan yang penuh ketulusan dalam membaca penggalan-penggalan puisi atau sajak sabda cinta yang tersaji lewat buku sabda cinta. Selamat menikmati dan mencerna sepenggal demi sepenggal buku sabda cinta, dan dari saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang dalam untuk para penikmat yang telah meluangkan waktu untuk membaca buku sabda cinta.

Bagi para peminat Buku Sabda Cinta karya Khoirul Taqwim atau sering disebut dengan istilah Gus Wim dapat melihat/mengklik dari link di bawah ini....

Revolusi Islam “Nabi Muhammad SAW”


By: Khoirul Taqwim

Ketika membicarakan Revolusi Islam tak lepas dari sejarah agung Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi akhir zaman dengan keberanian dan keteguhan beliau dalam menyampaikan wahyu Ilahi. Gerakan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Ilahi tak lepas dari sebuah gerakan revolusi Islam dengan tujuan menyempurnakan akhlak umat manusia melalui ajaran tauhid sebagai bentuk cerminan ketaatan manusia kepada sang maha pencipta alam semesta.

Nabi Muhammad SAW dalam melakukan sebuah gerakan menyempurnakan akhlak umat manusia tak lepas dari kejujuran beliau dalam menyampaikan agenda besar dari sang maha pencipta segala, untuk kebaikan umat manusia di seluruh semesta alam. Karena beliau Nabi Muhammad SAW antara perbuatan dengan perkataan benar-benar sejalan tanpa berat sebelah sedikitpun.

Gerakan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Ilahi tak lepas dari sifat amanah, yaitu: sifat yang benar-benar dapat dipercaya. Sehingga Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Ilahi, sungguh tiada kebohongan dan tiada dusta maupun tiada keraguan sedikitpun. Karena Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat amanah yang sungguh menakjubkan sebagai bentuk keteladanan bagi seluruh umat manusia di seluruh semesta alam.

Nabi Muhammad SAW dalam melakukan revolusi Islam tak lepas dari sifat tabligh, yaitu: sifat menyampaikan segala firman Allah SWT yang ditujukan untuk kebaikan umat manusia. Sehingga firman Allah SWT yang penuh kebenaran dapat tersampaikan dengan penuh rasa kasih sayang dan keindahan.

Gerakan revolusi Islam “Nabi Muhammad SAW” mempunyai sifat fathonah, yaitu: sifat cerdas dalam menyampaikan segala firman Ilahi yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di semesta kehidupan.

Kecerdasan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Ilahi tak lepas dari gerakan beliau dalam menggaungkan sebuah revolusi Islam yang bertujuan untuk menyempurnakan akhlak umat manusia di seluruh alam semesta. Supaya umat manusia mendapatkan petunjuk kebenaran di jalan Allah SWT.

Revolusi Islam yang dijalankan Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah jalan revolusi perbaikan moral kehidupan umat manusia yang hitam menjadi putih suci bersih dalam benak hati umat manusia. Sehingga sifat buruk yang ada dihati maupun jiwa umat manusia dapat terhapus dengan adanya revolusi Islam dalam bentuk sebuah perbaikan moral umat manusia yang telah mengalami degradasi moral di tengah-tengah realitas kehidupan umat manusia.

Gerakan Revolusi Islam yang dijalankan Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebuah keteladanan bagi umat manusia dari generasi-kegenerasi umat manusia dalam mewujudkan sebuah keberkahan tidak hanya di alam kehidupan dunia, tetapi sampai keberkahan di alam akhirat kelak. Inilah yang menjadi esensi gerakan revolusI Islam Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan tauhid di tengah-tengah realitas kehidupan umat manusia. Sehingga umat manusia di seluruh semesta alam dapat keberuntungan kehidupan di dunia maupun keberuntungan kehidupan di akhirat kelak.

Revolusi Islam “Nabi Muhammad SAW” menjadi sebuah keteladanan bagi umat manusia di dunia. Sehingga umat manusia dapat mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak. Karena gerakan revolusi Islam Nabi Muhammad SAW menyasar dalam kehidupan yang kaffah bagi umat manusia di semesta alam.

Keberhasilan revolusi Islam “Nabi Muhammad SAW” tak lepas dari perjuangan dan kegigihan beliau, serta ke imanan beliau sebagai Nabi yang penuh kepasrahan kepada Allah SWT. Sehingga Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Muhammad SAW dalam melakukan sebuah gerakan revolusi Islam. Sehingga ajaran Nabi Muhammad SAW dalam melakukan gerakan revolusi Islam dapat dirasakan oleh umat manusia penuh dengan kesucian, Kasih sayang, kemuliaan, dan penuh dengan keindahan.

Dengan membaca tulisan sederhana di atas. Maka untuk itulah, kita sebagai umat manusia dapat mengambil hikmah perjuangan dan kegigihan beliau Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Ilahi, melalui gerakan revolusi Islam yang penuh berjuta-juta kebaikan maupun berjuta-juta kemuliaan yang dapat kita rasakan sampai detik ini. Semoga sang maha pencipta langit maupun sang maha pencipta bumi memberikan keberkahan kepada kita semua, Amin.............

Membangun Revolusi Islam


By: Khoirul Taqwim

Perkembangan Islam semakin luar biasa dibelahan semesta alam, tentunya semua tak lepas dari sebuah gerakan revolusi agung yang di mulai dari Nabi Muhammad SAW, para sahabat Nabi, dan diteruskan oleh para pewaris agama Islam.

Dalam membangun revolusi Islam tak lepas dari air mata dan darah, bagaimana tidak? Islam dibangun dengan tidak sedikit para Syuhada yang gugur dari medan Syahid. Sehingga nyawa terlepas dari jasad dan darah para Syuhada tumpah di tanah suci. Sungguh peristiwa memperjuangkan ajaran Islam penuh darah dan air mata para pejuang gerakan Islam, baik para pejuang gerakan Islam yang gugur di medan perang maupun para pejuang gerakan Islam pendukung revolusi Islam.

Membangun revolusi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW penuh dengan darah dan air mata para Syuhada, hingga zaman setelah Nabi juga tak lepas dari darah dan air mata. Sungguh peristiwa setelah Nabi Muhammad SAW revolusi Islam menambah daftar panjang pengorbanan para Syuhada yang mengorbankan nyawa maupun raga, demi tegaknya Islam di muka bumi tercinta.

Pengorbanan para Syuhada dalam memperjuangkan revolusi Islam tak lepas dari wahyu Ilahi sebagai sumber dan ruh dalam membangun agama Islam. Karena membangun agama Islam yang masih terhalang kabut maksiat dubutuhkan perjuangan yang penuh keteguhan dan kesabaran dalam memperjuangkan ajaran suci Islam tersebut.

Darah dan air mata menjadi satu bentuk perjuangan para Syuhada dalam memperjuangkan ajaran Islam, tetapi memperjuangkan ajaran Islam begitu banyak halangan dan rintangan. Maka revolusi Islam dapat menjadi solusi dalam memperjuangkan ajaran Islam di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Revolusi Islam merupakan sebuah revolusi melawan kemaksiatan di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat. Maka untuk itulah revolusi Islam dapat menjadi jawaban dalam menghadapi segala bentuk kemaksiatan yang semakin merajalela, tidak hanya dalam kehidupan nyata, tetapi kehidupan di dunia maya juga tak lepas dijadikan wadah kemaksiatan yang sungguh luar biasa.

Era tehnologi yang semakin canggih mendunia, kejahatan dalam bentuk kemaksiatan yang terbungkus oleh hawa nafsu sudah menjadi makanan keseharian umat manusia yang jauh dari tuntunan agama Islam. Maka dibutuhkan solusi yang tepat dalam menghadapi penyakit tersebut. Salah satu jawabannya berupa revolusi Islam yang mengakar dan komprehensif dalam membangun ajaran Islam, tidak sebatas dalam bentuk sosial semata, tetapi harus bisa mengarah menuju revolusi Islam melalui tehnologi era saat ini.

Gerakan membangun revolusi Islam merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat di ganggu gugat sebagai bentuk membangun ajaran Islam yang lebih memanusiakan manusia. Sehingga ajaran Islam dapat terwujud dalam tatanan kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi.

Membangun ajaran Islam melalui gerakan revolusi Islam membutuhkan strategi yang tepat, supaya dapat mengikis habis segala bentuk kemaksiatan yang semakin merajalela di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat dapat tercapai dengan tuntus. Maka dubutuhkan daya upaya yang mencerdaskan masyarakat melalui ajaran Islam yang dikemas dalam bangunan revolusi Islam secara totalitas.

Mewujudkan keberhasilan ajaran Islam ditengah-tengah realitas kehidupan masyarakat dengan cara membangun revolusi Islam merupakan sebuah keniscayaan. Mengingat kerusakan moral di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat, sungguh sangat mengerikan dalam perkembangan akhir-akhir ini. Sehingga dengan adanya membangun revolusi Islam diharapkan mampu memberikan jawaban yang tepat dalam membangun ajaran Islam di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat, tentunya masyarakat yang bebas dari kerusakan moral maupun masyarakat yang bebas dari mengedepankan kepentingan individu semata.

Membangun revolusi Islam membutuhkan sebuah perjalanan yang penuh dengan pengorbanan, baik pengorbanan fisik maupun pengorbanan non fisik. Maka untuk itulah mewujudkan keberhasilan dalam membangun revolusi Islam membutuhkan rahmat dari Allah SWT sebagai pemilik semesta alam, supaya dalam membangun revolusi Islam dapat tercapai dengan penuh keindahan.

Dengan kesadaran dan penuh ketulusan jiwa, Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca artikel singkat ini, yang berjudul “Membangun revolusi Islam” .  Semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada kita semua, Amin............

Gerakan Revolusi Islam


By: Khoirul Taqwim

Ketika berbicara tentang gerakan revolusi Islam, tak lepas dari gerakan Islam di zaman Rasulullah SAW, Bagaimana tidak? Rasulullah SAW mempunyai gerakan yang cerdas dalam menggapai sebuah kejayaan umat manusia dalam beribadah sesuai dengan tuntunan sang maha pemilik kemuliaan. Rasulullah SAW merupakan manusia agung dalam melakukan gerakan revolusi Islam, untuk mewujudkan sebuah keberhasilan dalam menyampaikan pesan tentang tauhid kepada umat manusia.

Gerakan revolusi Islam merupakan sebuah gerakan kemanusiaan dalam mewujudkan sebuah keimanan didada umat manusia yang percaya adanya sang maha pencipta semesta, dan mengimani adanya Tuhan itu satu, yaitu Allah SWT, dan mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT. Berangkat dari sinilah gerakan revolusi Islam yang di pimpin langsung oleh Rasulullah SAW merupakan sebuah gerakan suci untuk menunjukkan jalan kepada umat manusia menuju jalan kebenaran  yang hakiki.

Revolusi Islam merupakan sebuah gerakan suci pembebasan umat manusia dari segala kesesatan jiwa maupun kesesatan raga. Sehingga revolusi Islam di zaman jahiliyah merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa di ganggu gugat. Mengingat revolusi Islam merupakan sebuah gerakan suci yang mempertemukan kebenaran manusia dalam berhubungan dengan  sang maha pencipta segala, mempertemukan kebenaran hubungan manusia dengan sesama, dan juga mempertemukan kebenaran hubungan manusia dengan semesta alam.

Dalam gerakan revolusi Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW merupakan sebuah gerakan revolusi suci dalam menyampaikan pesan Tuhan untuk seluruh umat manusia. Sehingga ditengah-tengah realitas kehidupan umat manusia dapat tercapai sebuah kehidupan yang sesuai dengan cerminan nilai-nilai kemanusiaan yang berdasarkan wahyu Ilahi.

Dengan adanya gerakan revolusi Islam dapat menjadi sebuah dasar dalam mengembangkan gerakan revolusi yang sesuai dengan wahyu Ilahi. Maka untuk itulah gerakan Revolusi Islam dimasa sekarang merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat terbantahkan dengan berlandaskan wahyu Ilahi sebuah dasar dalam gerakan tersebut.

Keberadaan revolusi Islam merupakan sebuah gerakan suci yang menginspirasi milyaran umat manusia dari generasi-kegenerasi untuk menuju sebuah gerakan kebenaran dari sang maha pemilik semesta alam, Maka untuk itulah gerakan revolusi di zaman Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia.

Gerakan revolusi Islam di zaman masa kini sudah selayaknya tak lepas dari wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi. Supaya dalam gerakan revolusi Islam di zaman masa kini dapat mencapai sebuah keberhasilan, baik keberhasilan di dunia maupun keberhasilan di akhirat kelak. Maka dibutuhkan sebuah strategi yang cerdas dalam menjalankan revolusi Islam di masa kini yang sesuai dengan wahyu Ilahi.

Menuju keberhasilan gerakan revolusi Islam dibutuhkan sebuah strategi khusus yang berdasarkan wahyu Ilahi. Sehingga dalam penerapannya terjadi sebuah gagasan yang mencerdaskan bagi seluruh umat manusia dalam menggapai sebuah kemuliaan menuju rahmat Ilahi.

Memang gerakan revolusi Islam merupakan sebuah perjuangan besar dalam melawan segala bentuk kedzaliman dan kemaksiatan yang luar biasa di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat. Maka dibutuhkan sebuah keteguhan hati dan jiwa dalam melakukan tindakan menuju cita-cita revolusi Islam di muka bumi yang tercinta.

Dalam gerakan revolusi Islam dibutuhkan kesabaran dan keteguhan dalam membina umat manusia untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNYA, Maka di era masa kini revolusi Islam dibutuhkan sebagai pondasi dasar dalam berbangsa dan bernegara, supaya masyarakat dapat mencapai kehidupan sejahtera yang berdasarkan wahyu Ilahi.

Gerakan Revolusi Islam menjadi dasar membangun tatanan masyarakat yang lebih cerdas dan adil di segala aktivitas kehidupan. Karena tatanan bangunan masyarakat berdasarkan wahyu Ilahi yang penuh dengan kebaikan akhlak dalam  mencapai sebuah tujuan, tidak berdasarkan sebuah hasrat nafsu semata.

Menuju gerakan revolusi Islam membutuhkan semangat yang luar biasa. Karena sebuah kaum tidak akan berubah nasibnya, kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya. Maka dari sinilah dalam memperjuangkan revolusi Islam yang sudah diterapkan oleh Gusti Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam merubah kehidupan masa jahiliyah menuju masa Islamiyah, perlu diterapkan di era masa kini untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan masyarakat  yang penuh dengan keberkahan Ilahi.

Dengan izin Allah SWT melalui tulisan sederhana ini, mengenai gerakan revolusi Islam. Semoga dapat bermanfa’at bagi para pembaca khalayak umum dan khususnya bagi para pejuang revolusi Islam dimanapun berada dalam memperjuangkan gerakan revolusi Islam, Amin........



Paradigma Pemikiran Gus Wim Tentang Islam Khilafah


By: Sayyid Qutub

1.      Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mencoba membahas secara sederhana paradigma pemikiran Gus Wim tentang Islam Khilafah.

Berbicara Mengenai Khoirul Taqwim atau di sebut dengan Istilah Gus Wim terasa tidak ada habisnya, laksana air lautan yang di ambil airnya tidak akan pernah kering kerontang, begitu juga dalam memahami tentang gagasan-gagasan Gus Wim dalam ranah sosial, politik, agama, sastra maupun dalam bidang lainnya, terasa menyelami samudra Ilmu yang sulit terjangkau dalam pikirn maupun dalam ranah jiwa. Sungguh mengagumkan paradigma pemikiran Gus Wim yang penuh gejolak dan tak jarang menjadi pembahasan hangat di berbagai kalangan pengagum paradigma pemikiran Gus Wim.

Keberadaan Gus Wim saat ini merupakan tokoh pembaharu muda dan sekaligus kreator pembaharuan Islam,  apalagi Gus Wim telah mampu menerjemahkan berbagai realitas keagamaan yang di tunggangi dalam ranah permainan politik. Nah! dari sinilah kita dapat menyimak pembahasan Gus Wim dalam membahas tentang  permasalahan Islam Khilafah. Maka dari itulah untuk lebih jelasnya mari kita simak paradigma pemikiran Gus Wim dalam memberikan penjelasan sebagai  berikut.


2.      Perspektif Gus Wim Tentang Islam Khilafah Dalam Pandangan Islam 

Islam Khilafah sudah menjadi pembahasan yang tidak asing lagi di berbagai kehidupan masyarakat luas, baik dari kehidupan masyarakat bawah sampai dari kehidupan masyarakat atas. Hingga sampailah menjadi perdebatan sengit tentang Islam khilafah dalam pembahasan dari berbagai sudut cara pandang para sarjana-sarjana barat maupun para sarjana-sarjana timur. Sehingga Islam Khilafah merupakan sebuah realitas yang tidak hanya tumbuh kembang dalam kehidupan sebagian  masyarakat Islam Nusantara, tetapi Islam Khilafah telah menjadi fenomena bagi realitas kehidupan masyarakat di seluruh belahan dunia.
Keberadaan Islam Khilafah dianggap sebuah keniscayaan yang diwujudkan melalui pendirian negara yang berdasarkan aturan-aturan yang menjadi pola pikir para pengusung Islam Khilafah. Sehingga Islam Khilafah berusaha memberikan pemahaman tentang ajaran Islam dalam menerjemahkan di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan negara Khilafah dari hasil olah pola pikir sebagian umat Islam dalam memberikan pemahaman tentang Ilmu pemerintahan Islam.

Melihat tentang pemahaman Islam Khilafah tak lepas dari hasil olah pikir sebagian umat Islam dalam menerjemahkan pembentukan sebuah pemerintahan yang berdasarkan ajaran Islam yang menjadi keyakinannya, tetapi semua tak lepas dari hasil olah pikir sebagian umat Islam dalam menafsirkan tentang ajaran Islam yang dibangun dengan pencapaian sebuah pembentukan negara dan bangsa yang berdasarkan dari pemahaman Islam Khilafah.

Pandangan Islam tentang Islam Khilafah tak lepas sebatas hasil olah pikir yang kebenarannya masih dalam bentuk sebuah tafsir. Sehingga keberadaan Islam Khilafah dalam ajaran Islam hanya sebatas tafsir semata, bukan kebenaran yang  mutlak dari hasil Al-Qur’an maupun dari Hadits Nabi. Tetapi Islam Khilafah tak lepas dari pemahaman yang dilandasi sebuah tafsir yang kebenarannya juga masih multi tafsir.

Lalu muncul  pertanyaan, kenapa Islam Khilafah dari hasil olah pikir sebagian umat manusia telah dianggap mutlak kebenarannya oleh sebagian umat? Bahkan ada yang menganggap Islam Khilafah sebuah keniscayaan yang tidak boleh di ingkari. Karena mengingkari Islam Khilafah sama dengan mengingkari ajaran Islam, tentunya semua itu tak lepas dari cara pandang sebagian politisi yang mengatasnamakan ajaran  Islam, padahal untuk kepentingan individu atau kepentingan kelompok politisi tersebut. Semua tak lepas mencari kursi kekuasaan dengan berusaha mengambil keuntungan dengan adanya paradigma pemikiran mengenai  pemahaman Islam Khilafah itu sendiri.

Pertanyaan kembali muncul dalam benak maupun pikiran, apakah berarti Islam Khilafah bukan ajaran Islam murni yang di bawa Nabi Muhammad SAW?  Tentunya bukan, Islam Khilafah bukan pemahaman Nabi Muhammad SAW dalam membangun sebuah tatanan bangsa dan negara, tetapi Islam Khilafah hadir sebagai cara pandang dalam menafsirkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Sehingga ajaran Islam Khilafah tak lepas hanya sebatas olah pikir manusia semata dalam memberikan pemahaman tentang negara dan bangsa yang beradasarkan hasil ijtihad para pemikir Islam Khilafah itu sendiri dalam memberikan pemahaman tentang kebangsaaan maupun pemahaman tentang kenegaraan.

Lalu muncul pertanyaan kembali dalam benak maupun pikiran, bagaimana tentang Islam Khilafah dalam pandangan Islam? Sudah jelas Islam mengatur segala aktivitas kehidupan umat manusia, baik dari sudut pandang profan maupun sakral, tetapi permasalahan Islam Khilafah dalam pandangan Islam sudah jelas, bahwa Islam dalam mengatur tentang negara berdasarkan keadilan dan kemanusiaan, tentunya bukan berdasarkan Islam Khilafah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Islam Khilafah hanya sebatas hasil olah pikir manusia dalam mengembangkan paradigma pemikirannya, untuk tujuan dalam menerjemahkan permasalahan kenegaraan maupun kebangsaan  
Dengan diterbitkan tulisan singkat di atas, Semoga Allah SWT memberikan pemahaman paradigma pemikiran, khususnya untuk penulis dan umumnya untuk masyarakat yang membaca tulisan singkat ini, Amin....................


3.      Paradigma Pemikiran Gus Wim Mengenai Islam Khilafah Bukan Dari Al-Qur’an 

Islam Khilafah yang di dengung-dengungkan sebagian pemikir umat Islam di anggap sebuah ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, tentunya itu merupakan sebuah kebohongan besar. Nah! dari sinilah perlu ulasan yang lebih detail di balik kebohongan para pemikir Islam Khilafah dalam mendengungkan tentang negara dan bangsa yang berdasarkan Islam Khilafah.

Sebelum membaca lebih lanjut tentang  Islam Khilafah bukan dari Al-Qur’an, terlebih dahulu menyusun pertanyaan sederhana, kenapa Islam Khilafah yang di anggap pemerintahan beradasarkan syari’at Islam adalah kebohongan besar? Karena sudah jelas tidak ada satupun ayat Al-Qur’an yang jelas-jelas menerangkan tentang Islam Khilafah dalam Al-Qur’an. Namun ada sebagian pemikir  umat Islam yang menganggap Islam Khilafah sebagai ajaran Islam, tentunya itu sebatas tafsir politis yang jauh dari kebenaran. Mengingat agama Islam yang begitu besar dengan sumber daya manusia yang sangat luar biasa, para pemikir Islam Khilafah mencoba memberikan pemahaman dengan gambaran tafsir tentang Islam Khilafah yang seolah-olah sejalan dengan Al-Qur’an, padahal itu hanya olah pikir dari para pemikir Islam Khilafah itu semata.

Paradigma pemikiran Islam Khilafah telah di adopsi oleh para pemikir yang cenderung bersifat politis, untuk mencari dukungan dalam membangun pemerintahan Khilafah, walau dalam negara yang  akan di bangun dengan istilah Islam Khilafah sudah mempunyai aturan negara yang syah, tetapi para pemikir Islam Khilafah terus menerus mencoba memberikan pemahaman bahwa Islam Khilafah bersumber dari Al-Qur’an, padahal itu hasil dari olah pikir para pemikir khilafah yang cenderung akan haus politis dalam wadah kekuasaan.

Islam dan politik terus dijadikan alat oleh para pendukung Islam Khilafah dengan tujuan membuat negara yang berdasarkan pemahaman Islam Khilafah, tentunya para pemikir Islam Khilafah tidak perduli, walaupun dalam negara yang di jadikan ajang penyebaran Islam Khilafah sudah ada undang-undang yang mengatur tentang kenegaraan. Sehingga benturan tidak terelakkan ketika Islam Khilafah yang di bangun oleh para politisi dengan tujuan kekuasaan menyebar di negara yang tidak sejalan dengan pemahaman Islam Khilafah.
Para penyebar gagasan Islam Khilafah dengan jalan mencari pendukung yang sepaham dengan gagasan pembentukan negara berdasarkan pemerintahan Islam Khilafah di saat memasuki negara yang tidak mengadopsi Islam Khilafah, tentunya akan  terjadi sebuah pemahaman tentang negara di dalam negara. Nah! disinilah benturan terjadi dalam kehidupan sebuah negara dengan istilah “perang idiologi negara”.

Kebohongan Islam Khilafah terus menerus di dengung-dengungkan, mulai dari pemikiran yang menganggap pemerintahan selain Islam Khilafah di anggap pemerintahan kafir, dan tentunya harus diganti dengan pemerintahan yang mengadopsi Islam Khilafah, padahal semua itu tidak lepas bahwa Islam Khilafah hasil dari olah pikir segelintir umat yang mengatasnamakan kepentingan agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, padahal sudah jelas Al-Qur’an tidak ada satu ayatpun yang menerangkan tentang Islam Khilafah secara konkrit, tetapi mereka tidak henti-hentinya para pendukung Islam Khilafah berusaha memberikan penafsiran tentang Al-Qur’an untuk terus di bawa dalam ranah kepentingan untuk membangun Islam Khilafah.

Ketika Islam Khilafah itu di anggap ada dalam Al-Qur’an, berarti sama dengan mengada-ada dalam ajaran Islam. Karena apabila Islam Khilafah itu ada dalam Al-Qur’an, tentunya malah mengkerdilkan makna Al-Qur’an itu sendiri. Karena Islam Khilafah sudah di anggap sebagai kebenaran mutlak yang harus di wujudkan di dalam kehidupan semesta alam. Maka untuk itulah para pemikir Islam Khilafah sudah seharusnya sadar diri tentang pemikiran Islam Khilafah bukan dari Al-Qur’an, tetapi sebatas hasil olah pikir yang di gaung-gaungkan oleh para pendukung Islam Khilafah dengan segudang agenda politis para pemikirnya.

Dengan membuka pemikiran mengenai Islam Khilafah tidak ada dalam Al-Qur’an, berarti sama dengan mencerdaskan umat Islam, bagaimana tidak? Karena umat Islam mampu memilah tentang Al-Qur’an yang murni dengan Al-Qur’an yang sudah menjadi hasil olah pikir dalam pemahamannya. Nah! berangkat dari sinilah keberadaan Islam Khilafah telah di formulasikan para pemikir Islam Khilafah dengan tujuan kekuasaan dengan memainkan isu agama Islam, padahal Islam Khilafah sudah jelas sebagai hasil olah pikir yang mengada-ada dalam memberikan pemahaman tafsir tentang Al-Qur’an, dan pada titik akhirnya, bahwa Islam Khilafah merupakan hasil rekayasa olah pikir para pemikir Islam Khilafah itu sendiri.

Demi langit dan bumi, demi siang dan malam. Segala kebenaran hanya milik Allah SWT dan jangan sekali-kali mengatasnamakan Al-Qur’an untuk kepentinganmu, padahal Al-Qur’an sudah jelas tidak menerangkan demikian. Semoga Allah SWT memberikan ampunan kepada kita semua, Amin............

 
4.      Belajar Dari Islam Khilafah Dalam Pandangan Gus Wim

Ketika membicarakan tentang kekuasaan dalam sudut pandang agama. Maka kita akan mengingat tentang Islam Khilafah, Bagaimana tidak? Islam Khilafah telah menyadarkan pentingnya sebuah kekuasaan dalam mengatur sebuah negara. Kita masih ingat wali songo dapat menyebarkan ajaran Islam tak lepas dari kekuasaan kerajaan Demak yang dikendalikan oleh para Wali. Berangkat dari sinilah ketika kekuasaan dapat dikuasai, berarti penyebaran dalam bentuk apapun akan lebih mudah.

Nah! dari tinjauan di atas dapat di ambil sebuah kesimpulan sederhana, bahwa kekuasaaan merupakan barang mewah dalam menggapai sebuah tujuan yang lebih besar lagi. Maka mau tidak mau kekuasaan harus dicapai dalam mewujudkan sebuah keberhasilan yang ingin dicapainya.

Islam Khillafah telah memberikan pelajaran tentang makna sebuah kekuasaan. Karena dengan kekuasaan ada di tangan, berarti menjalankan sesuatu akan lebih mudah, namun apabila kekuasaan jauh dari tangan, tentunya akan semakain sulit mencapai sebuah tujuan. Misalnya dakwah agama Islam, kalau kekuasaan ada di tangan. Maka mencapai dakwah Islam akan lebih mudah, tetapi kalau kekuasaan jauh dari tangan, tentu sebaliknya akan lebih sulit dalam menyebarkan ajaran Islam di banding kekuasaan ada di tangan.

Berangkat dari penjelasan singkat di atas, berarti Islam Khilafah telah memberikan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya sebuah kekuasaan dalam pemerintahan untuk di kuasai, tentu dengan tujuan mencapai sebuah tujuan yang lebih besar lagi, tidak hanya sebatas tentang Islam Khilafah semata, tetapi jauh lebih besar lagi dalam mencapai sebuah tujuan.

Pertarungan politik Islam Khilafah menggunakan pendekatan politik agama sebagai jalan menacapai tujuan kekuasaan, tentunya setelah kekuasaan di kuasai. Maka ada dakwah tentang ajaran Islam yang di pahami sesuai dengan cara berpikir Islam Khilfah. Nah! dari sinilah Islam Khilafah ingin menunjukkan tentang harga tawar Islam Khilafah yang lebih tinggi lagi, apabila Islam Khilfah telah menguasai tatanan pemerintah dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Berangkat dari pemahaman tentang kekuasaan Islam Khilafah, tentunya dapat di ambil sebuah pelajaran yang berharga, bahwa kekuasaan dalam pemerintahan sangatlah pentiung, untuk mewujudkan sebuah gagasan yang lebih besar lagi, paling tidak Islam Khilafah telah memberikan pelajaran, bahwa paham Islam Khilafah sebagai pintu gerbang menuju visi dan misi yang lebih besar lagi, tidak sekedar tentang permasalahan Islam Khilfah.

Islam Khilafah sebagai batu loncatan menuju cita-cita yang lebih besar lagi, berarti Islam Khilafah sebagai pintu gerbang menuju pemahaman agama Islam yang di pahami oleh gerakan Islam Khilafah. Sehingga dengan adanya Islam Khilafah diharapkan sebuah pemahaman tentang ajaran Islam dapat tercapai sesuai dengan mimpi dan misi dari sebuah gerakan yang lebih besar lagi dari gerakan Islam Khilafah itu sendiri.

Segala kebenaran hanya milik Allah SWT. Sehingga seluruh hidup dan matiku, kupasrahkan kepada sang maha pemilik siang dan malam, sang maha pemilik lautan dan daratan, sang maha pemilik langit dan bumi, sang maha pemilik bulan dan bintang, dan sang maha pemilik segala yang ada di alam semesta. Semoga Dia sang maha pemilik selalu memberikan rahmat dan nikmat kepada saya dan umumnya kepada semuanya, Amin.............


5.      Mengambil Pembelajaran Dari Paradigma Pemikiran Gus Wim Tentang Islam Khilafah

Pemahaman Gus Wim tentang Islam Khilafah memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, bahwa Islam Khilafah yang di gaungkan sebagian umat Islam merupakan sebuah hasil olah pikir manusia, Maka untuk itulah Islam Khilafah tidak lepas dari hasil Ijtihad semata, bukan  dari Al-Qur’an yang menjadi pemahaman umat Islam.

Paradigma pemikiran Gus Wim mengenai pemahaman Islam Khilafah merupakan hasil Ijtihad semata. Sehingga apabila ada yang menganggap Islam Khilafah merupakan kewajiban yang di setarakan dengan ajaran substansi Islam, tentu itu jauh dari kebenaran. Maka untuk itulah pemahaman Gus Wim Mengenai ajaran Islam Khilafah dalam pandangan Islam hanya sebatas hasil tafsir dari sumber ajaran agama Islam itu sendiri.

Keberadaan Islam Khilafah di tengah-tengah realitas kehidupan umat Islam  dapat di ambil sebuah hikmah, bahwa Islam Khilafah telah menjadi kendaraan politik sekte Islam tertentu yang mencari pembenaran dalam memberikan argumen tentang Islam Khilafah dalam bangunan negara merupakan sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan.

Berangkat dari pemahaman Gus Wim tentang ajaran Islam Khilafah dapat di ambil sebuah pembelajaran, bahwa Islam Khilafah dalam pandangan Islam bukan untuk bangunan sebuah negara. Karena bangunan Islam dalam sebuah negara adalah: keadilan dan kesejahteraan, dan tentunya bukan Islam Khilafah. Begitu juga Gus Wim memberikan pandangan bahwa Islam Khilafah tidak ada dalam Al-Qur’an. Sehingga Islam Khilafah tidak dapat di katakan ajaran Islam yang berasal dari sumber ajaran Islam itu sendiri.

Terakhir dalam pandangan paradigma pemikiran Gus Wim, bahwa dengan belajar Islam Khilafah kita dapat mengambil sebuah hikmah yang besar dalam pemahaman tentang ajaran agama Islam, bahwa Islam Khilafah hanya sebatas politik agama semata, bukan ajaran Islam yang berdasarkan sumber ajaran Islam yang sesungguhnya.

Segala kebenaran hanya milik Allah SWT, dan manusia tidak lepas dari salah dan khilaf, Semoga kita di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela, Amin.......


Daftar Pustaka

http://pemikirislam2.blogspot.co.id
http://jistrad.blogspot.co.id/2017/05/islam-khilafah-dalam-pandangan-islam.html
http://jistrad.blogspot.co.id/2017/05/islam-khilafah-bukan-dari-al-quran.html
http://islamguswim.blogspot.co.id/2017/06/belajar-dari-islam-khilafah.html

Belajar Dari Islam Khilafah


By: Khoirul Taqwim

Ketika membicarakan tentang kekuasaan dalam sudut pandang agama. Maka kita akan mengingat tentang Islam Khilafah, Bagaimana tidak? Islam Khilafah telah menyadarkan pentingnya sebuah kekuasaan dalam mengatur sebuah negara. Kita masih ingat wali songo dapat menyebarkan ajaran Islam tak lepas dari kekuasaan kerajaan Demak yang dikendalikan oleh para Wali. Berangkat dari sinilah ketika kekuasaan dapat dikuasai, berarti penyebaran dalam bentuk apapun akan lebih mudah.

Nah! dari tinjauan di atas dapat di ambil sebuah kesimpulan sederhana, bahwa kekuasaaan merupakan barang mewah dalam menggapai sebuah tujuan yang lebih besar lagi. Maka mau tidak mau kekuasaan harus dicapai dalam mewujudkan sebuah keberhasilan yang ingin dicapainya.

Islam Khillafah telah memberikan pelajaran tentang makna sebuah kekuasaan. Karena dengan kekuasaan ada di tangan, berarti menjalankan sesuatu akan lebih mudah, namun apabila kekuasaan jauh dari tangan, tentunya akan semakain sulit mencapai sebuah tujuan. Misalnya dakwah agama Islam, kalau kekuasaan ada di tangan. Maka mencapai dakwah Islam akan lebih mudah, tetapi kalau kekuasaan jauh dari tangan, tentu sebaliknya akan lebih sulit dalam menyebarkan ajaran Islam di banding kekuasaan ada di tangan.

Berangkat dari penjelasan singkat di atas, berarti Islam Khilafah telah memberikan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya sebuah kekuasaan dalam pemerintahan untuk di kuasai, tentu dengan tujuan mencapai sebuah tujuan yang lebih besar lagi, tidak hanya sebatas tentang Islam Khilafah semata, tetapi jauh lebih besar lagi dalam mencapai sebuah tujuan.

Pertarungan politik Islam Khilafah menggunakan pendekatan politik agama sebagai jalan menacapai tujuan kekuasaan, tentunya setelah kekuasaan di kuasai. Maka ada dakwah tentang ajaran Islam yang di pahami sesuai dengan cara berpikir Islam Khilfah. Nah! dari sinilah Islam Khilafah ingin menunjukkan tentang harga tawar Islam Khilafah yang lebih tinggi lagi, apabila Islam Khilfah telah menguasai tatanan pemerintah dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Berangkat dari pemahaman tentang kekuasaan Islam Khilafah, tentunya dapat di ambil sebuah pelajaran yang berharga, bahwa kekuasaan dalam pemerintahan sangatlah pentiung, untuk mewujudkan sebuah gagasan yang lebih besar lagi, paling tidak Islam Khilafah telah memberikan pelajaran, bahwa paham Islam Khilafah sebagai pintu gerbang menuju visi dan misi yang lebih besar lagi, tidak sekedar tentang permasalahan Islam Khilfah.

Islam Khilafah sebagai batu loncatan menuju cita-cita yang lebih besar lagi, berarti Islam Khilafah sebagai pintu gerbang menuju pemahaman agama Islam yang di pahami oleh gerakan Islam Khilafah. Sehingga dengan adanya Islam Khilafah diharapkan sebuah pemahaman tentang ajaran Islam dapat tercapai sesuai dengan mimpi dan misi dari sebuah gerakan yang lebih besar lagi dari gerakan Islam Khilafah itu sendiri.


Segala kebenaran hanya milik Allah SWT. Sehingga seluruh hidup dan matiku, kupasrahkan kepada sang maha pemilik siang dan malam, sang maha pemilik lautan dan daratan, sang maha pemilik langit dan bumi, sang maha pemilik bulan dan bintang, dan sang maha pemilik segala yang ada di alam semesta. Semoga Dia sang maha pemilik selalu memberikan rahmat dan nikmat kepada saya dan umumnya kepada semuanya, Amin.............