Islam dan Barat Dalam Tatanan Masyarakat
By: Khoirul Taqwim
Islam Merupakan agama wahyu dan menjadi sebuah pedoman masyarakat di alam semesta dalam pengejawantahan Nilai-nilai luhur tentang kemanusiaan, keadilan, dan kebenaran tanpa di ragukan kebenarannya. Islam mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan dan berbagai macam nilai positif dalam kehidupan masyarakat secara luas.
Substansi Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum dalam tatanan kemasyarakatan. Namun perjalanan Islam tidak semulus yang di bayangkan pada umumnya, sebab hambatan Islam terbesar berasal dari Idiologi barat yang masuk dalam ranah kehidupan masyarakat tanpa di sadari maupun tidak di sadari. Sehingga mengakibatkan masyarakat Islam selalu menjadi obyek bangsa barat, baik dari mulai sederhana sampai ketingkat yang paling sulit dalam ranah jiwa maupun nalar masyarakat.
Bangsa barat sering menghembuskan sebuah ajaran yang terlihat indah dan enak dalam dinamika wacana, tetapi padahal ketika belajar tentang gagasan barat tentang sosialisme, kapitalisme dan berbagai Isme-isme yang lain dari barat, ternyata merupakan bentuk paham materialis dalam menerjemahkan sebuah kehidupan tentang kemasyarakatan.
Kehidupan masyarakat tidak sebatas dalam nilai hitungan Angka-angka berdasarkan rasio, tetapi butuh pendalaman dari berbagai sisi yang lain. Nah! dari situlah masyarakat tidak cukup mengenai masalah olah pikir, tetapi masyarakat di hadapkan dengan olah jiwa dan olah rasa dalam menggapai hidup sesungguhnya.
Keberadaan Islam dalam tatanan masyarakat sangat urgen sebagai penyeimbang antara kehidupan alam jiwa maupun dalam ranah kehidupan alam pikir, sebab kalau hanya sebatas olah pikir akan terjadi sebuah kekacauan dalam jiwa, sebaliknya kalau hanya mengandalkan olah jiwa, tentu akan terjadi kekacauan dalam ranah kebenaran fakta di lapangan. Sehingga kedua faktor antara olah pikir dan olah jiwa harus di sesuaikan secara seimbang dalam wilayah kehidupan masyarakat, agar terjadi sebuah kebutuhan yang bersifat mutualisme antara yang satu dengan yang lain.
Masyarakat merupakan kumpulan dari berbagai individu manusia dan menjadi sebuah kelompok dan mempunyai sebuah tatanan kehidupan. Sedangkan Islam merupakan ajaran dalam memberikan sebuah petunjuk tentang kebenaran, Nah! dari sinilah antara Islam dan masyarakat sangat berhubungan dalam kehidupan sebagai pedoman di Tengah-tengah masyarakat. Dengan tujuan, agar tercipta kemaslahatan masyarakat secara universal.
Idiologi produk barat cenderung mengarah pada pengejawantahan tentang Nilai-nilai materialis dalam kehidupan masyarakat, padahal masyarakat tidak hanya sebatas terpacu pada Nilai-nilai materialis dalam kehidupan. Berangkat dari situlah ajaran produk barat sangat tidak cocok dalam membangun masyarakat secara universal, sebab barat cenderung terjebak dalam kenikmatan semu belaka.
Memang ajaran materialis nampak indah saat melihat garis besarnya, bahwa antara kehidupan nyata harus di pisahkan dengan kehidupan profan, tetapi kalau di selami secara seksama ternyata ajaran barat tentang materialis cenderung mengarah pada kompetisi keduniaan, tanpa memperdulikan sisi kemanusiaan, seperti ajaran kapitalisme, bahwa kehidupan merupakan sebuah kompetisi dalam mengejar sebuah kekuasaan tentang keduniaan. Sehingga ajaran kapitalisme mengarah kepada persaingan individu tanpa melihat nasib masyararakat secara luas.
Sedangkan falsafah Islam dalam tatanan masyarakat merupakan sebuah keseimbangan antara kehidupan individu maupun sosial dalam membangun sebuah pegangan dan pengejawantahan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga ajaran Islam merupakan sebuah nilai kesimbangan antara kehidupan keduniaan yang berpangkal kepada akal dengan kehidupan rohani yang berpangkal pada jiwa. Inilah kelebihan Islam dalam tatanan kehidupan masyarakat secara luas di banding ajaran bangsa barat. Sehingga menghasilkan sebuah bangunan peradaban religius dalam kemajuan masyarakat yang sesuai dengan hukum keadilan dan kebenaran. Dan Allah maha suci maha tinggi yang mengetahui isi langit maupun bumi.
Komentar