Berapa Buku Lagi


By: Gus Wim

Berapa buku lagi
Aku harus menulis tentangmu
Akankah seribu buku untukmu sudah cukup
Akankah ribuan sajak harus kutorehkan untukmu
Akankah ribuan lembar kertas harus ku tulis
Ataukah aku harus menulis sampai titik nafas terakhirku
Supaya engkau paham setiap ketukan hatiku
Saat menggores sebuah lembaran kertas
Itu adalah bisikan ketulusan sebuah rasa
Kejujuran dari pena yang tergores

Berapa buku lagi
Menjadi pertanyaanku tentang sebuah hati
Akan kelembutan suaramu
Laksana semilir angin yang berhembus dari sanubari terdalam
Hingga aku terjatuh dan tak sanggup berdiri lagi
Akankah penantian tanpa ujung
Sampai di akhir zaman kelak
Setiap ketukan huruf yang kutulis
Menyiratkan air mata penantian gelap
Laksana mendung tak turun hujan
Sampai tandus kering kerontang 

Berapa lembar lagi
Harus kutulis tentangmu
Supaya engkau paham makna sebuah hati
Kian hari mulai masuk dalam ranah hitam
Tanpa ada jawaban antara iya dan tidak
Namun hari tetap berjalan
Sampai suatu saat detakan jantung ini berhenti

Berapa tinta lagi 
Ku harus sediakan menulis tentangmu
Akankah tak ada jawaban dalam senyummu
Akankah tak ada jawaban dalam diammu
Akankah tak ada jawaban dalam hati kecilmu
Semua menjadi pertanyaaan dalam hati
Berapakah aku harus menulis buku untukmu?
Akankah sampai di ujung usiaku 
Aku akan menulis tentangmu

Ya Allah
Segala pemilik hati
Semua keadaan kuserahkan kepadaMU
Tak ada daya dan upaya kecuali kehendakMU
Segala hidup dan matiku 
Semua atas kehendakMU



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agama Mengkritisi Rasio

Mengatasi Islam Sesat

Zaman Tak Waras Memahami Islam