Islam Khilafah Bukan Dari Al-Qur’an
By: Khoirul Taqwim
Islam Khilafah yang di dengung-dengungkan
sebagian pemikir umat Islam di anggap sebuah ajaran Islam yang bersumber dari
Al-Qur’an, tentunya itu merupakan sebuah kebohongan besar. Nah! dari sinilah perlu
ulasan yang lebih detail di balik kebohongan para pemikir Islam Khilafah dalam
mendengungkan tentang negara dan bangsa yang berdasarkan Islam Khilafah.
Sebelum membaca lebih lanjut tentang Islam Khilafah bukan dari Al-Qur’an, terlebih
dahulu menyusun pertanyaan sederhana, kenapa Islam Khilafah yang di anggap
pemerintahan beradasarkan syari’at Islam adalah kebohongan besar? Karena sudah
jelas tidak ada satupun ayat Al-Qur’an yang jelas-jelas menerangkan tentang
Islam Khilafah dalam Al-Qur’an. Namun ada sebagian pemikir umat Islam yang menganggap Islam Khilafah
sebagai ajaran Islam, tentunya itu sebatas tafsir politis yang jauh dari
kebenaran. Mengingat agama Islam yang begitu besar dengan sumber daya manusia
yang sangat luar biasa, para pemikir Islam Khilafah mencoba memberikan
pemahaman dengan gambaran tafsir tentang Islam Khilafah yang seolah-olah
sejalan dengan Al-Qur’an, padahal itu hanya olah pikir dari para pemikir Islam
Khilafah itu semata.
Paradigma pemikiran Islam Khilafah telah di
adopsi oleh para pemikir yang cenderung bersifat politis, untuk mencari
dukungan dalam membangun pemerintahan Khilafah, walau dalam negara yang akan di bangun dengan istilah Islam Khilafah
sudah mempunyai aturan negara yang syah, tetapi para pemikir Islam Khilafah
terus menerus mencoba memberikan pemahaman bahwa Islam Khilafah bersumber dari
Al-Qur’an, padahal itu hasil dari olah pikir para pemikir khilafah yang
cenderung akan haus politis dalam wadah kekuasaan.
Islam dan politik terus dijadikan alat oleh
para pendukung Islam Khilafah dengan tujuan membuat negara yang berdasarkan
pemahaman Islam Khilafah, tentunya para pemikir Islam Khilafah tidak perduli,
walaupun dalam negara yang di jadikan ajang penyebaran Islam Khilafah sudah ada
undang-undang yang mengatur tentang kenegaraan. Sehingga benturan tidak
terelakkan ketika Islam Khilafah yang di bangun oleh para politisi dengan
tujuan kekuasaan menyebar di negara yang tidak sejalan dengan pemahaman Islam
Khilafah.
Para penyebar gagasan Islam Khilafah dengan
jalan mencari pendukung yang sepaham dengan gagasan pembentukan negara berdasarkan
pemerintahan Islam Khilafah di saat memasuki negara yang tidak mengadopsi Islam
Khilafah, tentunya akan terjadi sebuah
pemahaman tentang negara di dalam negara. Nah! disinilah benturan terjadi dalam
kehidupan sebuah negara dengan istilah “perang
idiologi negara”.
Kebohongan Islam Khilafah terus menerus di
dengung-dengungkan, mulai dari pemikiran yang menganggap pemerintahan selain
Islam Khilafah di anggap pemerintahan kafir, dan tentunya harus diganti dengan
pemerintahan yang mengadopsi Islam Khilafah, padahal semua itu tidak lepas
bahwa Islam Khilafah hasil dari olah pikir segelintir umat yang mengatasnamakan
kepentingan agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, padahal sudah jelas
Al-Qur’an tidak ada satu ayatpun yang menerangkan tentang Islam Khilafah secara
konkrit, tetapi mereka tidak henti-hentinya para pendukung Islam Khilafah
berusaha memberikan penafsiran tentang Al-Qur’an untuk terus di bawa dalam ranah
kepentingan untuk membangun Islam Khilafah.
Ketika Islam Khilafah itu di anggap ada dalam
Al-Qur’an, berarti sama dengan mengada-ada dalam ajaran Islam. Karena apabila
Islam Khilafah itu ada dalam Al-Qur’an, tentunya malah mengkerdilkan makna
Al-Qur’an itu sendiri. Karena Islam Khilafah sudah di anggap sebagai kebenaran
mutlak yang harus di wujudkan di dalam kehidupan semesta alam. Maka untuk
itulah para pemikir Islam Khilafah sudah seharusnya sadar diri tentang
pemikiran Islam Khilafah bukan dari Al-Qur’an, tetapi sebatas hasil olah pikir
yang di gaung-gaungkan oleh para pendukung Islam Khilafah dengan segudang
agenda politis para pemikirnya.
Dengan membuka pemikiran mengenai Islam
Khilafah tidak ada dalam Al-Qur’an, berarti sama dengan mencerdaskan umat
Islam, bagaimana tidak? Karena umat Islam mampu memilah tentang Al-Qur’an yang
murni dengan Al-Qur’an yang sudah menjadi hasil olah pikir dalam pemahamannya.
Nah! berangkat dari sinilah keberadaan Islam Khilafah telah di formulasikan
para pemikir Islam Khilafah dengan tujuan kekuasaan dengan memainkan isu agama
Islam, padahal Islam Khilafah sudah jelas sebagai hasil olah pikir yang
mengada-ada dalam memberikan pemahaman tafsir tentang Al-Qur’an, dan pada titik
akhirnya, bahwa Islam Khilafah merupakan hasil rekayasa olah pikir para pemikir
Islam Khilafah itu sendiri.
Demi langit dan bumi, demi siang dan malam. Segala
kebenaran hanya milik Allah SWT dan jangan sekali-kali mengatasnamakan
Al-Qur’an untuk kepentinganmu, padahal Al-Qur’an sudah jelas tidak menerangkan
demikian. Semoga Allah SWT memberikan ampunan kepada kita semua,
Amin............
Komentar