Jangan Bermain Hati


By: Gus Wim

Matahari masih terbit dari timur
Matahati masih tenggelam di ujung barat
Rembulan masih terang di sepanjang malam
Kaki masih berpijak di bumi Nusantara
Beratapkan langit biru
Sebiru hati saat bahagia
Namun hati cepat berubah
Tidak seperti rembulan dan matahari
Tetap sama dalam naungan rotasi alam

Hati memang berbeda
Dapat berubah dengan cepat
Kadang luka dan kadang lebih menderita
Abaikan saja semua itu
Karena itu hanya sementara
Tak ada yang abadi
Semua berotasi dengan keadaan
Penuh dengan fatamorgana perubahan

Jangan bermain hati
Karena hati itu laksana air
Dingin tapi bisa menghujam lebih dahsyat di banding ribuan pisau
Jangan bermain hati
Apalagi mempermainkan hati seseorang yang mencintaimu
Karena sesungguhnya
Itu kebodohan terbesar sepanjang nafasmu

Kabut dingin
Masih menyilimuti malam gulita
Mengais sisa-sisa penampakan alam
Sementara hati tetap mengharap
Keadaan yang tak menentu
Anggap saja itu hiasan hidup
Berjalan bersama naluri semesta
Mengeja hari yang tak pasti
Namun takdir itu pasti
Bersama kehendak Sang Maha Segala
Semua sudah tersurat dalam Wahyu Ilahi
Karena Sang Maha Hidup
Segala tempat bersandar kehidupan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agama Mengkritisi Rasio

Mengatasi Islam Sesat

Zaman Tak Waras Memahami Islam