Suara Kami di Jalur Gaza
By : Gus Wim
Mendung berwarna merah sejak sore tiba
Bau anyir mulai menyengat di antara reruntuhan gedung-gedung di jalur Gaza
Nyawa bagai anai-anai berterbangan
Sungguh perang telah menyelimuti semesta Palestina
Hidup atau mati sudah menjadi habitat ini sore
Kegelapan sudah mulai datang dengan samar-samar
Aku masih di balik reruntuhan dan kepulan asap
Seakan-akan nyawaku hari ini atau esok akan berakhir
Sanggupkah diri ini tegak berdiri
Bersama keyakinan dan tubuh yang berlumuran darah
Sebelum nyawaku berakhir
Aku ingin menulis tentang secarik perjuangan di jalur Gaza
Perjuangan panjang yang menguras air mata dan keringat nanah
Kemerdekaan dan kebebasan menjadi mimpi untuk sebuah negeri
Terbebas dari penjajahan yang menguras energi maupun pikiran
Malam samar-samar di jalur Gaza
Biarpun mendung menjadi api
Biarpun daratan menjadi arang
Biarpun lautan menjadi lahar
Biarpun nyawa kami harus beristirahat selamanya
Namun keyakinan dan perjuangan kami tak akan padam
Meraih sebuah negeri yang merdeka
Terbebas dari kedzaliman yang memporak-porandakan sebuah negeri
Merenggut anak-anak kami untuk pergi selamanya
Jalur Gaza memerah
Antara kehidupan dan kematian
Menjadi satu warna dalam semangat perjuangan
Menuju kemerdekaan sebuah negeri
Kami belajar dari darah dan air mata ini hari
Engkau menghancurkan segala yang ada
Namun kami punya keyakinan
Bahwa tubuh-tubuh yang hancur ini hari
Akan membayangi kejahatan yang engkau tanam
Hingga pada waktu yang tepat
Tubuh yang hancur akan menyatu ke ruh-ruh pewaris semangat selanjutnya
Malam samar-samar di jalur Gaza
Darah dan air mata menjadi satu suara
Kebebasan anak negeri di tebus dengan tubuh-tubuh yang hancur
Namun kami tak akan menyerah
Kami akan mewariskan semangat kemerdekaan kepada semesta yang tertindas
Darah dan air mata menjadi saksi
Perjuangan tanpa ada kata menyerah
Karena agama kami mengajarkan amar makruf nahi munkar
Maka ini hari waktu yang tepat
Kami berdakwah antara darah di pelipis kiri maupun kanan
Hingga kami menutup mata terakhir
Suara kami akan tetap keras di telinga kejahatan kemanusiaan
Walaupun kami di kubur dalam tumpukan ribuan batu sekalipun
Walaupun raga kami menjadi abu di jalur Gaza ini malam
Kami tetap bersuara
Kami tetap bersuara selamanya
Komentar