Aku Bukan Nahkoda
By: Gus Wim
Begitu cepat engkau dipanggil Sang Maha kuasa
Sudah dua tahun aku melewati kehidupan
Tanpa melihat wajahmu
Tanpa mendengar suaramu
Pandemi memisahkan jarak
Antara aku dengan engkau yang sudah lama tak bertegur sapa
Hingga aku mendengar kabar
Engkau dipanggil Sang maha kuasa
Kesedihan selaksa abu
Terbakar dan terpanggang
Lalu hilang beterbangan bersama udara
Sampai menyatu dengan semesta raya
Begitu juga kematian
Suatu kenyataan tanpa ada kata jeda atau koma
Namun bila Sang maha berkehendak bertitah
Maka manusia tak bisa mengelak dari menutup akhir usia
Ingin sekali kesedihan kubasuh dengan air kesucian
Bersama air mata yang berlayar dikelopak mataku
Menuju keriput wajahku
Hingga mengering saat di terpa angin malam kehidupan
Aku hanya hamba
Dari pemilik segala nahkoda
Aku bukan juga nahkoda keselamatan
Yang bisa mengendalikan bahtera di pantai atau di tengah samudra
Karena pemilik nahkoda
Dia sang maha keselamatan
Dia Sang maha tahta
Jangan terlalu jauh berlayar
Bila keselamatan ada di pantai
Namun aku bukan seorang nahkoda
Karena nahkoda kehidupan
Dia Sang maha kuasa
Pemilik air mata dan pemilik segala nahkoda
Aku bukan nahkoda
Apalagi pemilik bahtera kehidupan
Aku hanya penumpang sesaat
Jika Sang maha pemilik ingin segera aku meninggalkan bahteraNya
Maka hari itu juga
Aku harus menghadapNya
karena Dia Sang maha kuasa
Tanpa ada yang menyerupaiNya dan menyamaiNya
Komentar