Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Rekam Jejak Perjuangan Syeikh Asy-Syamsi Dari Kabupaten Nganjuk Jawa Timur

Gambar
Syeikh Asy-Syamsi merupakan Cucu Ulama' besar dari Jawa yang bernama Syeikh Asy'ari dari pulau Jawa, dan Syeikh Asy'ari merupakan ulama' Jawa yang begitu agung namanya, bahkan pendiri organisasi terbesar di Nusantara NU merupakan putra beliau, dan kakak pendiri NU bernama Syeikh Arfiya' merupakan tokoh Ulama Jawa yang begitu mulia namanya di negeri Nusantara, khususnya masyarakat Nganjuk Jawa Timur. Syeikh Arfiya' mempunyai putra Syeikh Munadi, dan Syeikh Munadi mempunyai putra Syeikh Asy-Syamsi, dan sampai saat ini kita kenal yayasan Asy-Syamsi yang merupakan salah satu Yayasan terbesar yang berada di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Perjalanan Syeikh Asy-Syamsi dalam mengenyam pendidikan agama Islam tak lepas dari ayahandanya dan para kakeknya yang begitu luar biasa dalam mendidik Syeikh Asy-Syamsi. Sehingga tak heran masa kecil Syeikh Asy-Syamsi sudah paham dalam Ilmu-Ilmu keagamaan, mulai dari Ayat-ayat Al-Qur'an dan berbagai Ilmu Hadits hingga berbagai kit...

Aku Bukan Nahkoda

By: Gus Wim Begitu cepat engkau dipanggil Sang Maha kuasa Sudah dua tahun aku melewati kehidupan  Tanpa melihat wajahmu  Tanpa mendengar suaramu Pandemi memisahkan jarak  Antara aku dengan engkau yang sudah lama tak bertegur sapa Hingga aku mendengar kabar Engkau dipanggil Sang maha kuasa Kesedihan selaksa abu Terbakar dan terpanggang Lalu hilang beterbangan bersama udara Sampai menyatu dengan semesta raya Begitu juga kematian Suatu kenyataan tanpa ada kata jeda atau koma Namun bila Sang maha berkehendak bertitah Maka manusia tak bisa mengelak dari menutup akhir usia Ingin sekali kesedihan kubasuh dengan air kesucian Bersama air mata yang berlayar dikelopak mataku  Menuju keriput wajahku Hingga mengering saat di terpa angin malam kehidupan  Aku hanya hamba Dari pemilik segala nahkoda Aku bukan juga nahkoda keselamatan Yang bisa mengendalikan bahtera di pantai atau di tengah samudra Karena pemilik nahkoda Dia sang maha keselamatan Dia Sang maha tahta Jangan terla...

Perenungan

By : Gus Wim Berbahagialah orang yang sudah tiada Kini engkau sudah tak memikirkan duniawi Segala luka sudah engkau basuh Saat titik nafas terakhir Engkau lepaskan perlahan Engkau dituntun Malaikat maut Segala beban duniawi engkau lepas Saat mata menutup selamanya Tuhan Izinkan sakratul mautku Menutup mata dengan keikhlasan  Rasa sakit duniawi hanyalah ilusi Sejatining kehidupan saat nafasku Melepaskan diri dari jasadku Maka hari itu Segala duniawi sirna di sukma ragaku Bersama layang-layang kematian Membumbung tinggi di langit cakrawala Tuhan Kebahagiaan sejati Saat Sang pencabut nyawa hadir di tengah-tengah ragaku Maka hari itu Aku memasrahkan diri  Segala raga dan atma menyatu dalam bimbinganMu Tuhan  Bimbinglah aku Menyusuri hari-hari gelap menuju terangMu Aku tak kuasa akan diriku sendiri Karena Engkaulah segala kehendak  Sebelum maupun sesudah hari-hari yang kulalui Berbahagialah  Orang-orang yang sudah menutup mata terlebih dahulu Tinggal waktu yang tepat...

Ikatan Yayasan Asy-Syamsi

By: Gus Wim Saat senja tiba Aku menatap Masjid tinggi Juga menatap bangunan pendidikan yang berdiri gagah perkasa Dari situlah letak Lingkungan Yayasan Asy-Syamsi Dari situ pula aku dilahirkan bersama keadaan yang terus dinamis Dari lingkungan itu lahir orang-orang besar Mulai dari Jendral sampai pebisnis sukses Dari Dinar sampai Bukalapak Lingkungan Yayasan  Mulai dari pendidikan Paud, Taman Kanak-kanak Madrasah Ibtidaiyah sampai Diniyah Hingga Taman Pendidikan Al-Qur'an Juga pendidikan Pesantren yang bermutasi menjadi pendidikan Modern Membaur menjadi satu Dalam wadah Ikatan Yayasan Asy-Syamsi Begitu agung namanya Penyebar ajaran Islam di tanah Jawa Kota angin namanya Kala para tokoh Yayasan berkumpul Mulai dari Dirut Adnoc Hingga pertemuan dengan Dosen IKH dari Kota beriman Menyatu dalam pola pikir membuat Kampus Namun sebelum lahir Kampus  Engkau di ambil oleh Sang Maha Kuasa Semoga kelak cita-cita Mu  Mampu di teruskan para pejuang Yayasan Asy-Syamsi berikutnya Hingg...

Anakku

By: Gus Wim Anakku  Beban berat sudah menanti di pundakmu Beban Ayah yang tak kunjung usai  Selama nafas berjalan Ayah akan terus mengabdikan seluruh nafas untuk Ilmu pengetahuan Kelak engkau akan mewarisi semangat juang pantang menyerah dalam menimba Ilmu Seperti Ayahmu sampai menutup mata akan mengabdikan diri untuk Ilmu Pengetahuan Anakku Ayah tak pernah ada kata putus asa dalam belajar Bahkan masa sulit  Saat Ayahmu di tinggal Kakekmu terlebih dahulu Padahal Ayahmu pada waktu itu Sangat membutuhkan dampingan Kakekmu Karena baru seumur jagung masuk perguruan tinggi Namun Kakekmu sudah tiada Hingga Ayah berjuang dalam menimba Ilmu Begitu masa sulit ku ingat  Lelah yang berkepanjangan menghantui hidup Ayah Namun Ayah tetap berjuang sesulit apapun itu Bahkan bila Ayah harus menahan lapar itu hal biasa Semua demi perjuangan pengabdian kepada Ilmu pengetahuan Nenekmulah wanita tangguh membesarkan Ayah tanpa mengeluh Walaupun itu masa sulit yang sangat melelahkan Kemisk...

Suara Kami di Jalur Gaza

By : Gus Wim Mendung berwarna merah sejak sore tiba Bau anyir mulai menyengat di antara reruntuhan gedung-gedung di jalur Gaza Nyawa bagai anai-anai berterbangan Sungguh perang telah menyelimuti semesta Palestina Hidup atau mati sudah menjadi habitat ini sore Kegelapan sudah mulai datang dengan samar-samar Aku masih di balik reruntuhan dan kepulan asap Seakan-akan nyawaku hari ini atau esok akan berakhir Sanggupkah diri ini tegak berdiri Bersama keyakinan dan tubuh yang berlumuran darah Sebelum nyawaku berakhir Aku ingin menulis tentang secarik perjuangan di jalur Gaza Perjuangan panjang yang menguras air mata dan keringat nanah Kemerdekaan dan kebebasan menjadi mimpi untuk sebuah negeri Terbebas dari penjajahan yang menguras energi maupun pikiran Malam samar-samar di jalur Gaza Biarpun mendung menjadi api Biarpun daratan menjadi arang Biarpun lautan menjadi lahar Biarpun nyawa kami harus beristirahat selamanya Namun keyakinan dan perjuangan kami tak akan padam Meraih sebuah negeri yan...

Malam di Jalur Gaza

By: Gus Wim Aku masih di jalur Gaza ini malam Antara reruntuhan gedung dan kepulan asap membumbung tinggi Terdengar keras suara anak-anak menjerit Terdengar para lansia dan wanita mulai melindungi anak cucunya Dari kobaran roket dan rudal yang engkau luncurkan menuju jalur Gaza Jalur Gaza ini malam Anak-anak dan para wanita hamil mulai menghembuskan nafas terakhir ini malam Antara rudal dan roket menghujani Kota malam ini Kota di jalur Gaza menjadi api Aku masih disini di jalur Gaza diam tanpa perlawanan Engkau menghujani aku seribu peluru sekalipun Aku tetap diam disini Tak kan lari di jalur Gaza  Bagiku kematian itu lebih indah di banding aku harus lari di jalur Gaza ini malam  Aku diam tanpa perlawanan di jalur Gaza Engkau boleh saja menghabisi tubuhku dan menghancurkan jasadku ini malam  Menguburku dan membakar ku di reruntuhan bersama gedung-gedung di jalur Gaza Seperti kisah Nabi Ibrahim yang engkau bakar hidup-hidup tanpa perlawanan Malah Ibrahim mendo'akanmu Semog...

Bank Syariah Kreativitas Umat Islam Menjawab Tantangan Zaman

By : Khoirul Taqwim, 204071015 Pascasarjana IAIN Surakarta Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, sebelum menulis Bank Syariah kreativitas umat Islam menjawab tantangan zaman. Kami terlebih dahulu mengajak para pembaca untuk memanjatkan puja-puji syukur kepada Dia sang maha pemilik kehidupan dan kematian, Dia Allah Sang maha pencipta segala dan Dia penentu segala ketetapan. Keberadaan Bank Syariah bagi umat Islam merupakan sebuah jawaban atas berbagai permasalahan keuangan perbankan konvensional dalam pengelolaannya yang masih jauh dari prinsip-prinsip ekonomi Islam. Maka untuk itulah Bank Syariah hadir sebagai solusi dari kebobrokan Bank konvensional yang cenderung jauh dari nilai-nilai Islam dalam pengelolaannya.             Pengelolaan Bank Syariah mempunyai prinsip yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai jawaban permasalahan perbankan konvensional. Sehingga keberadaan Bank Syariah mempunyai gaga...